{ads}

Model-model Pembelajaran terkini dan Sintaksnya (Pembelajaran PAKEM)



Model-model pembelajaran dan sintaknya
Model-Model Pembelajaran dan Sintaksnya

Pada pembahasan sebelumnya telah kita bahas tentang strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas lebih spesifik lagi yaitu tentang model-model pembelajaran dan sintaksnya. Model pembelajaran merupakan turunan daripada strategi, pendekatan, dan metode pembelejaran. Model pembelajaran adalah serangkaian kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sitematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk dapat mencapai tujuan belajar tertentu dan model pembelajaran memiliki fungsi sebagai pedoman dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Selain itu model pembelajaran juga berfungsi untuk menciptakan variasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran agar tidak terkesan membosankan. 

Model pembelajaran menjadi inti dalam berjalanannya sebuah kegiatan pembelajaran. Karena model pembelajaran menjadi sebuah kegiatan inti, maka pemilihan dan pelaksanaan model pembelajaran ini menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan guna untuk mencapai tujuan atau suatu kompetensi yang diharapkan. 

Model pembelajaran banyak sekali macamnya. Berikut adalah beberapa model-model pembelajaran dan sintaknya yang mungkin dapat dijadikan referensi untuk mencipatkan sebuah kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. 

1. Model Pembelajaran Langsung

Sintaks:

  • Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
  • Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
  • Membimbing pelatihan
  • Menelaah pemahaman dan memberikan umpan balik
  • Memberi kesempatan siswa untuk pelatihan dan penerapan

Peran guru:

  • Guru memberikan informasi latar belakang pembelajaran, pentingnya pelajaran, dan memotivasi siswa
  • Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau memberi informasi dari tahap demi tahap
  • Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal
  • Guru memberikan umpan balik untuk mengetahui pemahaman siswa setelah melaksankan kegiatan pembelajaran
  • Guru memberikan informasi pelatihan lanjutan pada pertemuan berikutnya, khusus pada situasi kompleks dalam kehidupan sehari-hari

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Sintaks:

  • Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
  • Menyajikan informasi
  • Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
  • Membimbing kelompok bekerja dan belajar
  • Evaluasi
  • Memberi penghargaan

Peran guru:

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif
  • Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan
  • Guru membentuk kelompok belajar dan mengarahkan kelompok agar melakukan kegiatan secara efesien
  • Guru melakukan bimbingan terhdap kelompok ketika mereka mengerjakan tugas-tugas
  • Guru mengevaluasi hasil belajar materi yang sudah dipelajari dan juga presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
  • Guru memberikan penghargaan terhadap presatsi belajar siswa baik secara individu maupun kelompok

3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Sintaks:

  • Menyampaikan materi pembelajaran secara klasikal
  • Membentuk kelompok
  • Diskusi kelompok
  • Evaluasi
  • Memberi penghargaan kepada siswa baik secara individu maupun kelompok

Peran Guru:

  • Guru menyampaikan materi pembelajaran secara klasikal
  • Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa secara heterogen)
  • Guru mengarahkan kelompok belajar melakukan diskusi untuk penguatan materi
  • Guru memberikan soal tes individual, masing-masing siswwa mengerjakan tanpa ada yang saling membantu diantara anggota kelompok
  • Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan individual dari skor dasar ke skor kuis

4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Sintaks:

  • Membagi siswa kedalam kelompok
  • Membentuk kelompok ahli
  • Setiap kelompok ahli mempelajari bidangnya masing-masing kemudian kembali lagi ke kelompok asal untuk menjelaskan apa yang sudah dipelajarinya
  • Guru sebagai fasilitator
  • Memberikan soal/kuis secara individual
  • Pemberian penghargaan baik secara individual maupun kelompok

Peran Guru:

  • Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok (kelompok asal). Setiap anggota terdiri dari 4-6 siswa yang heterogen. Setiap anggota kelompok nantinya diberikan tugas untuk memilih dan mempelajari materi yang telah disiapkan oleh guru
  • Dikelompok asal, setelah masing-masing siswa menentukan pilihannya, guru mengarahkan siswanya untuk membentuk kelompok ahli berdasarkan materi yang telah dipilih
  • Setelah setiap anggota kelompok ahli mempelajari (berdiskusi) tentang materinya masing-masing, setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan apa yang sudah dipelajari
  • Guru memfasilitasi agar pelaksanaan kegiatan diskusi dalam kelompok ahli maupun penjelasan kepada kelompok asal berjalan secara efektif dan efesien
  • Setelah masing-masing anggota kelompok asal menyampaikan apa yang sudah dipelajari sewaktu dalam kelompok ahli, guru memberikan soal/kuis kepada seluruh siswa dan soal tersebut harus dikerjakan secara individual
  • Nilai dari pengerjaan kuis individual dijadikan dasar dalam pemberian penghargaan kepada kelompok.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Sintaks:

  • Guru menjelaskan materi dam alat peraga yang digunakan
  • Melalui kegiatan tanya jawab, guru memberikan soal
  • Guru memberikan soal yang dikerjakan siswa berdasarkan penyataan soal sebagai problem
  • Siswa dibimbing guru menyelesaikan soal
  • Guru memimpin jalannya diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diksuinya
  • Pada kegiatan tersebut, guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum disampaikan oleh siswa
  • Guru memberikan kesimpulan
  • Penutup

6. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing

Sintaks:

  • Guru merumuskan masalah yang diberikan kepada siswa menggunakan alat secukupnya dan perumusan harus jelas agar tidak menimbulkan slah tafsir
  • Dari rumusan masalah yang sudah diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis rumusan masalah tersebut. Dalam langkah ini bimbingan guru diperlukan agar tidak terjadi salah tafsir atau melenceng dari arahan yang ditujukan
  • Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang dilakukan
  • Konjektur yang telah dibuat siswa diperiksa oleh guru guna untuk memastikan konjektur dari hasil analisis sudah menuju pada arah yang diharapkan
  • Apabila telah diperoleh kebenaran konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan kepada siswa untuk menyusunnya
  • Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan sial latihan atau soal tambahan.

7. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Sintaks:

  • Orientasi siswa pada masalah
  • Mengorganisasikan siswa untuk belajar
  • membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Peran Guru:

  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, memotivasi siswa untuk terlibat aktif dan kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
  • Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan dan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
  • Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
  • Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
  • Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

8. Model Pembelajaran Problem Posing

Sintaks:

  • Guru menjelaskan materi pelajaran dan alat peraga yang digunakan
  • Memberikan latihan soal secukupnya
  • Siswa mengajukan soal yang menantang dan dapat menyelesaikan
  • Peretmuan berikutnya, guru meminta siswa menyajikan soal temuan didepan kelas
  • Guru memberikan tugas rumah secara individual

9. Model Pembelajaran TGT

Sintaks: 

  • Orientasi masalah secara klasikal
  • Membentuk kelompom yang beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen
  • Kegiatan diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telahh diberikan  (mempelajari kembali)
  • Permainan/turnament (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)
  • Memberikan soal untuk dilombakan
  • Memberikan penghargaan kepada kelompok yang wakilnya dapat bertahan sampai ketentuan yang telah diharapkan

10.  Model Pembelajaran Problem Solving

Sintaks:

  • Guru menjelaskan materi dan alat peraga yang digunakan
  • Melalui kegiatan tanya jawab, guru memberikan soal
  • Guru memberikan soal yang dikerjakan berdasarkan pernyataan soal sebagai problem
  • Siswa dibimbing guru menyelesaikan soal

11. Model Pembelajaran Example Non Example

Sintaks:

  • Guru menyiapkan gambar-gambar yang akan digunakan sebagai example non example
  • Guru menmpelkan gambar di papan atau melalui tayangan OHP
  • Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan atau menganalisa gambar
  • Melalui kegiatan diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar dapat dicatat pada kertas
  • Tiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya
  • Mulai dari pernyataan hasil diskusinya, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang akan dicapai
  • Kesimpulan dan penutup

12. Model Pembelajaran Role Playing

Sintaks:

  • Guru menyusun atau menempelkan skenario yang akan ditempelkan
  • Dua hari sebelum pertemuan, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario
  • Guru membagi siswa kedalam kelompok untuk setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang secara heterogen
  • Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang harus dicapai
  • Menunjuk siswa yang sudah ditunjuk untuk memperagakan skenario yang sudah dipersiapkan
  • Masing-masing siswa duduk dikelompoknya sambil memperhatikan mengamati skanario yang sedang diperagakan.
  • Setelah selesai diperagakan, masing masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas
  • Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulan
  • Guru memberikan kesimpulan secara umum
  • Evaluasi
  • Penutup

13. Model Pembelajaran Cooperative Integrated and Composition (CIRC)

Sintaks:

  • Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen
  • Guru membagikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
  • Siswa bekerja sama membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
  • Siswa mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok
  • Guru membuat kesimpulan bersama
  • Penutup

14. Model Pembelajaran Group Investigation

Sintaks: 

  • Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara heterogen
  • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan tugas kelompok
  • Guru memanggil ketua kelompok untuk mengambil materi tugas dan materi yang diberikan berbeda-beda
  • Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
  • Setelah selesai diskusi,  ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
  • Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberikan kesimpulan
  • Evaluasi
  • Penutup

Referensi:
Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran), Modul Diklat Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Direktoral PLP. 
Wididharto, Rahmadi. 2006. Model-model Pembelajaran Matematika. Makalah Diklat Guru Pengembang Matematika SMP. Yogyakarta: PPG Matematika. 
Slavin (1994). Cooperative Learning; Theory, Research, and Practice (Second Edition).

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter
function fiksioner() { // Put all of your scripts here //---- DELETE me and REPLACE with your code ----// } //]]>