{ads}

Penutupan Sementara Pintu Keluar-Masuk Perbatasan Blora, Bukan Lockdown

Posko Covid-19

Petugas gabungan memperketat pengawasan dan pengecekan kesehatan di pintu masuk Blora. Pengetatan siang-malam itu dilakukan sebagai langkah serius akan sterilisasi Covid-19 masuk Kabupaten Blora.

Untuk keperluan antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), petugas gabungan Pemerintah Kabupaten Blora dari jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes), Polres, TNI mendirikan Posko Covid-19 siaga 24 jam. "Semua penumpang kendaraan keluar masuk harus turun terlebih dahulu, selanjutnya kami lakukan pengecekan", jelas Pejabat Pelaksana Harian (PLH) Kapolsek Cepu, AKP Sutarjo, Minggu (29/3).

Di perbatasan Jateng-Jatim di kecamatan Cepu, aparat gabungan Polsek, Koramil, Satlantas, Puskesmas, Satpol PP dan Dinrumkimhub terus aktif melakukan penyemprotan dan pemeriksaan penumpang di Posko Covid-19 di terminal bus Cepu.

Sementara itu di wilayah bagian barat pintu masuk dari Semarang-Solo-Grobogan, aparat gabungan siaga 24 jam memeriksa warga pendatang yang keluar masuk Blora di Posko Pantau Covid-19 di Desa Gagaan, Kecamatan Kunduran. "Di Posko Pantau itu, kami dari petugas gabungan memeriksa satu per satu setiap pendatang yang ingin masuk Blora", jelas Kapolsek Kunduran Iptu Lilik Eko Sukaryono.

Penyeberangan Sungai

Pengecekan dan pengawasan terus dilakukan bersama, jika ditemukan ada warga pendatang dari luar Blora yang positif terjangkit Covid-19 untuk segera diantisipasi dan sterilisasi supaya virus ini tidak menyebar.

Tidak hanya di pintu masuk baik dari timur maupun barat, lokasi penyeberangan tradisional sungai Bengawan Solo di Desa Mendalem, Kecamatan Kradenan, Blora juga dilakukan pemeriksaan secara ketat.

Petugas gabungan dari Polsek, Koramil, Satpol PP dan petugas Puskesmas Kradenan, juga melakukan pemeriksaan dan pengawasan di perbatasan terhadap warga yang keluar masuk dari Jatim.

Menurut Kapolsek Kradenan AKP Sugiarto, penyeberangan tradisional ini adalah salah satu akses jalur alternatif keluar masuk warga, baik masuk maupun keluar dari Blora ke wilayah Jatim lewat Ngraho.

"Lantaran penyeberangan tradisional ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, kami tim gabungan memperketat pengawasan dan pemeriksaan Covid-19, tambah AKP Sugiharto. Kami tidak mau sampai kecolongan, maka aparat gabungan melakukan pengecekan dan pengawasan kesehatan secara ketat di sini", tandas Kapolsek Kradenan.

Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan, menegaskan langkah jajarannya bersama institusi terkait dilakukan untuk menjaga Blora agar terhindar dari wabah Covid-19 dan menciptakan kondisi yang tenang dan nyaman untuk masyarakat Blora. "Kegiatan ini bukan untuk membatasi aktivitas warga, akan tetapi mengajak semua warga agar disiplin, sadar diri dan supaya Blora tetap bersih dari Covid-19", jelasnya.

Pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Lilik Hernanto, menjelaskan bahwa Pemkab Blora telah mendirikan Posko Penanganan Covid-19 siaga 24 jam dengan nomor telepon (0296) 531127 atau Aplikasi Tanggap PSC 119.

Beredar Postingan Medsos, Cepu di Lockdown

Beredarnya postingan di media sosial yang memberikan informasi bahwa Cepu di lockdown. Postingan tersebut dengan narasi "Cepu Lockdown lur, Kendaraan dari arah Jatim dipersilahkan putar balik. Sekilas info".

Faktanya, Protokol & Komunikasi Pimpinan Setda Blora melalui akun media sosialnya menjelaskan bahwa berdasarkan informasi dari Polres Blora, yang terjadi adalah penutupan jalan sementara dalam rangka simulasi kontijensi dan hanya berlangsung sementara. Jadi, bahwa kabar bahwa Cepu Lockdown itu tidak benar. (Diskominfo Kab. Blora)

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter
function fiksioner() { // Put all of your scripts here //---- DELETE me and REPLACE with your code ----// } //]]>