Memilih Alat Ukur Panjang Sesuai dengan Benda yang akan Diukur
Meteran dan penggaris merupakan sebuah alat ukur yang paling umum digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi suatu benda atau bangun. Bentuk meteran bermacam-macam, diantaranya seperti berikut.
1. Meteran Pita
Meteran pita pada umumnya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar lembaran kain dan ukuran badan oleh penjahit. Berikut ini adalah bentuk dari meteran pita.
2. Meteran Rol Besar
Meteran rol besar biasanya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah. Berikut ini adalah bentuk dari meteran rol besar.
3. Meteran rol Kecil (Meteran Saku)
Meteran rol kecil (meteran saku) digunakan untuk mengukur bangun atau benda yang panjangnya kurang dari 10 meter. Biasanya alat ini digunakan oleh tukang bangunan. Alasan alat ini dinamakan meteran saku karena alat ini dapat dimasukkan kedalam saku dan mudah dibawa kemana-mana. Berikut ini adalah bentuk dari meteran saku.
4. Penggaris
Tentu kalian semua sudah mengenal nama alat ukur panjang yang satu ini. Iya, penggaris adalah salah satu alat ukur panjang. Penggaris biasanya digunakan untuk mengukur panjang dan lebar suatu benda yang ukurannya relatif kecil. Berikut ini adalah bentuk dari penggaris
Satuan Baku Panjang dan Hubungan diantaranya
Satuan Ukuran baku yang digunakan untuk mengukur panjang adalah km, hm, dam, m, dm, cm, dan mm. Perhatikan diagram tangga satuan panjang berikut agar kamu dapat memahami satuan ukuran baku panjang.
Keterangan:
km = kilometerhm = hektometer
dam = dekameter
m = meter
dm = desimeter
cm = centimeter
mm = milimeter
Diagram tangga diatas merupakan satuan baku panjang. Nilai satuan ukuran panjang yang berada di suatu tingkat, lebih panjang dibandingkan dengan nilai satuan yang berada dibawahnya. Diagram tangga di atas berarti: setiap turun satu tangga dikalikan 10 dan setiap naik satu tangga dibagi 10.
Berdasarkan gambar di atas, maka diperoleh hubungan seperti berikut.
1 km = 10 hm
1 hm = 100 m = 10 dam
1 dam = 1000 cm = 100 dm = 10 m
1 m = 100 cm = 10 dm
1 dm = 10 cm
1 km = 100000 cm =10000 dm
1 km = 1000 m = 100 dam
10 mm = 1 cm
100 cm = 10 dm = 1 m
10 m = 1 dam
1 dam = 1 hm
100 dam = 10 hm = 1 km
Operasi Hitung Satuan Panjang
Berdasarkan hubungan antara satuan panjang, kita dapat memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya seperti berikut.
Contoh:
a. 50 dm + 0,1 km = .... m
jawab:
=>50 dm = 50 : 10 m = 5 m (dibagi 10 karena dm ke m naik 1 kali)
=>0,1 km = 0,1 x 1000 = 100 m (dikali 1000 karena km ke m turun 3 kali)
=>jadi, 5 m + 100 m = 105 m
b. 47 dam - 40 dm = .... dm
Jawab:
=>47 dam = 47 x 100 dm = 4700 dm (dikali 100 karena dam ke dm turun 2 kali)
=>40 dm = 40 dm
=> jadi, 4700 dm + 40 dm = 4740 dm
Pembulatan dan Penaksiran Hasil Pengukuran Panjang
Contoh:
a) Panjang sebuah tongkat diketahui 123 cm. Taksiran terdekat untuk panjang tongkat adalah 120 cm.
b) Panjang sebuah tali sepatu diketahui 35 cm. Taksiran terdekat untuk panjang tali sepatu adalah 40 cm.
Memilih Alat Ukur Berat Sesuai dengan Benda yang Diukur
Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar di bawah menunjukkan bermacam-macam bentuk dan jenis neraca. Neraca pada umumnya digunakan untuk menimbang berat suatu benda. Penggunaan neraca disesuaikan menurut besar kecilnya benda yang ditimbang.
Neraca seperti gambar diatas digunakan untuk menimbang berat kotor benda, seperti padi, beras, tepung, dan benda-benda basah, seperti minyak kelapa, gabah, dan lain-lain. Alat ini mudah dibawa ke mana-mana karena dapat dijinjing.
Neraca seperti gambar diatas, mempunyai kegunaan yang sama dengan neraca pada gambar (a). Neraca ini digunakan untuk menimbang berat benda di pasar, pabrik, tempat penggilingan padi, dan lainnya.
Neraca seperti gambar diatas digunakan untuk menimbang berat badan bayi. Alat ini sering dijumpai di rumah sakit, puskesmas, posyandu, dan rumah bersalin.
Neraca seperti gambar diatas digunakan untuk menimbang berat badan
Neraca seperti gambar diatas digunakan untuk menimbang berat benda antara 1 kg dan 5 kg, seperti bumbu dapur, minyak kelapa, beras, dan gula. .Alat ini digunakan dalam perdagangan.
Neraca seperti gambar diatas digunakan untuk menimbang perhiasan. Alat ini dijumpai di toko-toko perhiasan.
Satuan baku berat dan hubungan di antaranya
Untuk menimbang berat suatu benda digunakan satuan ukuran berat, yaitu ton, kuintal, kg, hg, dag, g, dg, cg, dan mg. Untuk mengetahui hubungan antara satuan baku berat, perhatikan diagram tangga satuan berat di bawah ini.
Keterangan:
kg = kilogram
hg = hektogram
dag = dekagram
g = gram
dg = desigram
cg = sentigram
mg = miligram
Diagram tangga satuan berat di atas merupakan satuan baku berat. Nilai satuan ukuran berat yang berada di suatu tingkat, lebih berat dibandingkan dengan nilai satuan yang berada di bawahnya. Diagram tangga di atas memiliki arti: setiap turun satu tangga dikalikan 10 dan setiap naik satu tangga dibagi 10.
Berdasarkan diagram di atas, maka diperoleh hubungan sebagai berikut.
1 kg = 10 hg
1 hg = 100 g = 10 dag
1 dag = 1.000 cg = 100 dg = 10 g
1 g = 100 cg = 10 dg
1 dg = 10 cg
1 kg = 100.000 cg = 10.000 dg
1 kg = 1.000 g = 100 dag
10 mg = 1 cg
100 cg = 10 dg = 1 g
1.000 dg = 100 g = 10 dag = 1 hg
10 g = 1 dag
10 dag = 1 hg
100 dag = 10 hg = 1 kg
Selain satuan berat di atas, masih ada beberapa satuan berat yang lain, seperti ton, kuintal, pon, dan ons. Perhatikan hubungan antarsatuan berat di bawah ini.
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 10 kuintal = 1.000 kg
1 kg = 2 pon = 1.000 g = 10 hg = 10 ons
1 pon = 5 ons = 500 g = 0,5 kg
1 ons = 100 g = 10 dag = 1 hg = 0,1 kg
1 g = 100 cg = 1.000 mg
Operasi hitung satuan berat
Contoh:
a) 2 kg = ... hg
b) 4,5 kg = ... pon
Jawab:
2 kg = 2 × 10 hg
= 20 hg
4,5 kg = 4,5 × 2 pon
= 9 pon
Contoh:
Hari ini ibu membeli beberapa barang belanjaan, antara lain berikut. 4 bungkus gula pasir @ 0,5 kg; 3 bungkus kopi @ 2 ons; Minyak goreng 0,5 kg; Ikan asin 1,5 kg; Garam 0,5 kg; Kelapa 3 kg; Kerupuk 10 ons. Hitunglah total belanjaan ibu hari ini.
Jawab:
4 bungkus gula pasir @ 0,5 kg = 500 g × 4 = 2.000 g
3 bungkus kopi @ 2 ons = 200 g × 3 = 600 g
Minyak goreng 0,5 kg = 500 g
Ikan asin 1,5 kg = 1.500 g
Garam 0,5 kg = 500 g
Kelapa 3 kg = 3.000 g
Kerupuk 10 ons = 1.000 g
Total berat belanja = 9.100 g = 9,1 kg.
Jadi, total belanja ibu hari ini adalah 9,1 kg.
Pembulatan dan penaksiran hasil pengukuran berat
Berat tiap bungkus gula pasir adalah 0,5 kg. Berat tiap bungkus gula pasir tersebut, jika dibulatkan ke satuan terdekat adalah 1 kg.
Memilih Alat Ukur Waktu Sesuai dengan Keperluan yang akan Diukur
Alat ukur waktu yang sering kita gunakan adalah jam. Jajuga memiliki banyak jenis dan bentuknya. Akan tetapi, kita juga bisa menggunakan alat ukur waktu dengan kalender serta alat ukur waktu lainnya.
1. Jam Weker
Jam weker merupakan jenis dari jam yang digunakan untuk mengukur waktu kita dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya kita sering menggunakannya untuk membangunkan tidur ketika kita hendak memulai aktivitas pada pagi hari. cara kerjanya adalah kita menyetel alarm pada jam weker. Lalu ketika jam tersebut telah tepat maka dengan sendirinya jam weker akan berdering dan bergetar keras.
2. Jam Analog
Jam analog adalah jam yang menampilkan angka 1 sampai 12 seperti gambar diatas
3. Jam Digital
Jam digital adalah jam yang menampilkan satuan waktu berupa angka digital seperti gambar di atas.
3. Stopwatch
Stopwatch berbentuk bulat yang mana di dalamnya ada satuan menit, detik, dan jam. Biasanya digunakan untuk pelatih lari. Pelari menggunakan alat ini untuk mengukur kecepatan larinya.
Konversi satuan waktu
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
1 jam = 3600 detik
Post a Comment
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Komentar SPAM akan dihapus. Tema komentar bebas tapi utamakan berkomentar sesuai post ini.